Mungkin kita selama ini berpikir bahwa celana dalam model
G-string yang seksi itu baru ada dan dikenakan oleh orang-orang modern abad
ini. Dan ternyata kita salah dengan anggapan seperti itu karena penduduk adat
Inuit, sebuah suku di wilayah Greenland telah mengenakan model celana dalam
G-string sejak dua abad yang lalu.
Bedanya, jika g-string yang kita kenal saat ini terbuat dari
bahan kain yang sangat tipis, g-string orang Inuit dibuat dari bahan yang cukup
tebal yaitu dari kulit anjing laut. Selain tebal, bahan kulit anjing laut ini
juga berbulu.
G-string kuno ini disebut Naatsit dan dihiasi manik-manik
yang dikaitkan dengan bahan berbentuk seperti benang yang juga terbuat dari
kulit anjing laut.
Salah satu G-string kuno yang pertama kali ditemukan oleh
Captain C. Ryder, seorang pengembara yang menjelajahi wilayah Ammassalik di
sebelah tenggara Greenland pada tahun 1892, saat ini menjadi salah satu koleksi
di National Museum of Demark. Dipamerkan berbarengan dengan sebuah boots
berbulu dan legging kuno.
No comments:
Post a Comment