Wednesday, September 3, 2014

Inilah Satu-satunya Cara Hindari Serangan Jantung

Serangan Jantung merupakan suatu penyakit yang paling cukup membunuh banyak orang sekarang ini, penyakit ini mengancam siapa saja terutama bagi seseorang yang tidak menajaga makanan yang sehat dengan jumlah gizi yang cukup.

Nmun kini, dunia kesehatan mempertanyakan, apakah cara yang paling efektif dalam menghindari seseorang untuk berisiko tinggi mengidap serangan jantung. Beberapa penelitian pun berusaha menjawab, salah satunya ialah peneliti di Amerika menyebutkan bahwa diet rendah karbohidrat ternyata lebih efektif untuk menurunkan berat badan sekaligus untuk mengurangi risiko terkena penyakit jantung.

Penelitian yang dilakukan peneliti Amerika Serikat ini sendiri dilakukan atas kerjasama antara Tulane University, Kaiser Permanente dan John Hoopkins University. Mereka secara pasti dan meyakinkan menetapkan bahwa efek diet karbohidrat pada pencegahan penyakita jantung sangat efektif.

Mereka melibatkan setidaknya 148 pria dan wanita yang sebagian berkulit hitam dan sebagian lagi berkulit putih. Pemilihan ke-148 pria dan wanita dilakukan dengan cara hanya yang dinyatakan obesitas menurut Indeks Massa Tubuh.

Secara acak mereka menerapkan 2 diet yang selama ini dipercaya dapat mengurangi risiko serangan jantung. Diantaranya ialah diet rendah lemak dan diet rendah karbohidrat. Aturan diet ini sendiri dibatasi yaitu untuk diet rendah karbohidrat dilakukan dengan mengonsumsinya kurang dari 40 gram per hari. Sementara itu, partisipan lain menerapkan diet rendah lemak dengan asupan kurang dari 30 persen dari asupan kalori.

Kedua group yang dibedakan berdasarkan diet ini menerima pemantauan diet dari peneliti, selain itu kedua group tersebut juga tidak dibebankan dengan total asupan kalori serta jumlah waktu olahraga yang mereka harus penuhi. Mereka hanya menjalankan diet rendah karbohidrat atau diet rendah lemak saja.

Setelah itu mereka meneliti data berat badan dan risiko penyakit jantung pada awal penelitian. Kemudian peneliti kembali lagi mendata mereka pada bulan ke 3, bulan ke 6, dan bulan ke 12 dari awal penelitian.

Memang penelitian tersebut juga menemui tantangan, yaitu ada saja partisipan yang tidak menyelesaikan intervensi pengurangan diet karbohidrat atau lemak dalam satu tahun. Peneliti terpaksa memangkas partisipan yang tidak menyelesaikan tersebut. Sehingga yang tersisi adalah 60 partisipan (82 persen) dalm group rendah lemak, dan 59 (79%) dalam group rendah karbohidrat yang berhasil mengikuti diet sampai akhir (1 tahun).

Hasil penelitian yang pun diperoleh dan ditemukan sebuah fakta baru bahwa kedua partisipan yang berkulit putih dan hitam yang masuk ke dalam group rendah karbohidrat berhasil menurunkan berat badan mereka hingga 3,4 kg. Selain itu hasil penelitian jjuga menunjukkan adanya penurunan drastis lemak tubuh dan penurunan risiko serangan jantung. Hasil yang didapatkan group diet rendah karbohidrat lebih signifikan dibandingkan group diet rendah lemak.

Meski begitu, pada diet rendah lemak terlihat bahwa mereka ternyata memiliki pengurangan lingkar pinggang yang lebih drastis dibandingkan group yang menjalani diet rendah karbohidrat pada periode 3 dan 6 bulan.

Setelah penelitian ini, publikasi terhadap diet rendah karbohidrat memberi hasil efektif terhadap penurunan risiko penyakit Jantung ditampilkan dalam Annals of Internal Medicine.

No comments: