Wednesday, September 3, 2014

Benarkah Stres Menjadi Pemicu Tumbuhnya Uban?

Presiden Amerika Serikat yang rambutnya semakin memutih / beruban, diduga karena stres.
Presiden Amerika Serikat yang rambutnya semakin memutih / beruban, diduga karena stres.
Mungkin Anda menyadari salah satu tokoh dunia yang kini menjabat sebagai Presiden Amerika Serikat Barack Obama rupanya memiliki rambutnya yang semakin memutih. Dibandingkan saat pertama kali menjabat hingga kini telah memasuki 2 periode masa pemerintahannya, Presiden Barrack Obama semakin dihiasi warna putih dibagian rambutnya. Atas kejadian hal ini, banyak publik dunia bertanya mengapa setelah menjabat menjadi Presiden, Obama terlihat semakin menua. Beberapa orang menduga bahwa orang nomor satu di Amerika Serikat tersebut mengalami stres ketika menjabat sebagai presiden sehingga ia semakin cepat beruban.

Ya memang, kesan tua akan selalu akrab pada orang yang mempunyai rambut putih di kepala sebelum waktunya. Dan memang diakui juga bahwa tekanan, masalah dan tantangan saat menjadi presiden sangatlah besar sehingga tak heran seorang kepala negara pasti akan mengalami stres. Tetapi yang menjadi pertanyaan adalah, apakah benar stres berkaitan langsung dengan suburnya uban di kepala?

Beruntung ada sebuah penelitian terbaru yang menyebutkan bahwa rambut yang memutih sebelum waktunya tersebut tidak ada hubungannya dengan stres. Hal ini diungkapkan sendiri oleh dr. Ken Anderson selaku pendiri Anderson Hair Sciences Center di Atlanta, AS.

"Bukti ilmiah terbaru menunjukkan bahwa stres tidak menyebabkan seseorang memiliki rambut beruban. Ini adalah akibat proses penuaan," kata dr. Ken Anderson.

Lalu apa yang menyebabkan rambut menjadi cepat beruban? Selama ini kita percaya bahwa penyebab rambut berubah warna ialah karena adanya penurunan zat melanin pada rambut secara alami. Melanin sendiri merupakan pigmen atau zat pemberi warna bagi rambut. Kemungkinan seseorang yang berusia di atas 30 tahun untuk memiliki rambut beruban akan meningkat sekitar 10 – 20 persen setiap dekadenya (10 tahun).

Padahal menurut peneliti, yang memberi warna pada rambut adalah sel punca melanosit. Penipisan yang terjadi pada sel punca melanosit ini akan membuat tiap helai rambut berubah menjadi abu-abu atau beruban. Banyak faktor yang menyebabkan sel punca melanosit ini seperti adanya stres atau cidera pada kulit disekitar folikel rambut, serta terpaparnya dengan polusi.



Selain itu, beberapa hal yang berkontribusi besar terhadap perubahan warna rambut ialah terkena paparan zat kimia, obat-obatan, dan juga cuaca. Sebuah penelitian juga menyebutkan terlalu banyak mandi matahari bisa menyebabkan rambut lekas memutih.

Sementara itu, meski stres dan rambut beruban tak ada hubungannya, namun stres ternyata memang bisa membuat rambut lebih rontok.

"Stres memang bisa menyebabkan rambut rontok, tapi bukan jenis stres yang kita alami setiap hari. Ini adalah stres yang berat, seperti kehilangan orang tercinta, jenis stres yang membuat hormon stres meningkat dan menyebabkan rambut rontok," katanya.

No comments: