Tuesday, September 2, 2014

5 Contoh Kegiatan Bully yang Terjadi di Kantor

Aksi bully atau menyakiti baik perasaan atau fisik rekan terutama yang masih muda / levelnya dibawah memang marak terjadi di sekolah-sekolah, akan tetapi di tempat kerja juga sering terjadi.
Dalam sebuah penelitian yang berjudul workspace bullying / perilaku buruk di tempat kerja di buat oleh lembaga pelatihan karier VitalSmarts menyebutkan bahwa ada sekitar 96 persen partisipan dalam survei pernah mengalami tindakan tidak menyenangkan di kantornya.
Menurut pengungkapan dari wakil Presiden VitalSmarts David Maxfield yang dimuat dalam Business Insider dijelaskan bahwa aksi bully di kantor tidak hanya sebatas tindakan fisik semata seperti memukul atau menendang, akan tetapi jauh daripada itu perilaku tidak menyenangkan diterima partisipan justru menyerang sisi emosional.
Sementara itu, terkadang partisipan sering tidak sadar bahwa mereka sedang di bully karena mereka kesulitan apakah perintah dengan lisan atau perbuatan yang dilakukan oleh atasan merupakan bully atau tugas. Selain itu, kegiatan bully sendiri dapat dilakukan di mana saja asalkan atasan dapat memberi perintah dalam komunikasi yang tersambung berulang kali pada orang yang sama. Atas dasar inilah akhirnya penelitian ini terpaksa harus dilakukan untuk bagaimana bully terjadi di ruang kerja dan ciri-ciri terjadinya bully.
Dari hasil penelitian tersebut dirangkum kegiatan Bully yang marak terjadi serta dilengkapi dengan ciri-ciri untuk menjelaskan bahwa hal itu merupakan kegiatan Bully:

1. Sarkasme dan pemberian julukan

Jenis bully semacam pemberian julukan kepada seorang pekerja memang dirasa marak dilakukan oleh banyak tempat kerja. Hal ini pun sesuai dengan perkiraan, dari hasil penelitian, partisipan mengaku sering mendapat bully jenis ini di kantor.
Padahal atasan atau bahkan rekan Anda memberi julukan tersebut dengan nada-nada bercanda atau hanya ingin memberi hiburan kepada rekan kerjanya yang sedang berbincang bersama. Namun jika yang di ejek / diberi julukan merasa tersinggung karena seringnya julukan tersebut diucapkan atau julukannya memberi kesan kasar, maka yang bersangkutan telah di bully oleh rekan kerjanya.

2. Didiamkan atau tidak diajak ke sejumlah kegiatan kantor

Biasanya di kantor selalu ada kegiatan pertemuan bersama, seperti dinner, nonton bareng, pergi ke café sambil membicarakan perusahaan dan lain sebagainya. Umumnya yang terjadi ialah rekan kerja Anda yang mendapatkan informasi adanya kegiatan di kantor tidak menginformasikannya kepada Anda. Disinilah letak bahwa Anda sedang di Bully. Mungkin saja, rekan kerja melakukan hal itu karena merasa tidak suka dengan Anda sehingga Anda tidak mendapat informasi atau didiamkan.

3. Digosipkan

Digosipkan baik itu merupakan kebenaran ataupun berupa fitnah itu sama-sama merupakan sebuah aksi bully. Sebaiknya seorang pekerja tidak boleh membicarakan keburukan orang lain, digosipkan apabila itu benar tentu akan sangat menyakitkan bagi orang yang merasa digosipkan. Namun bila itu merupakan kebohongan / fitnah, maka akan membuat citra jelek kepada yang digosipkan. Membuat gosip dan rumor tentang rekan kerja di kantor biasanya dilakukan secara sengaja untuk membuatnya jatuh atau terlihat buruk.

4. Intimidasi

Intimidasi berupa kecaman atau komentar-komentar jelek yang diungkapkan secara terang-terangan oleh rekan kerja lain sangat membuat suasana kantor tidak nyaman. Bahkan tidak jarang intimidasi dilakukan dengan ancaman akan didepak dari kantor / dihilangkan statusnya sebagai pekerja di kantor.
Jika Anda merasakan hal itu, sebaiknya ungkapkan langsung kepada atasan agar terjadi mediasi antara Anda dengan pihak yang mengintimidasi Anda. Sebab jika dibiarkan, ujung dari permasalahan ini akan sama : Anda dikeluarkan oleh pihak yang mengintimidasi atau Anda menjadi tidak betah untuk duduk bekerja di dalam kantor.

5. Tindakan fisik

Tindakan fisik sendiri bukan berarti Anda mendapatkan pukulan, tendangan dan kegiatan lain yang menyakitkan fisik Anda. Biasanya jarang seperti itu, tetapi tindakan fisik yang dimaksudkan oleh kami ialah aksi seperti membanting pintu dengan keras, berteriak, memukul meja, melempar benda seperti gelas atau semacamnya dan tindakan fisik yang tidak mengenai langsung si pekerja merupakan salah satu tindakan bully. Bagi wanita ini akan sangat menakutkan, namun bagi pria apalagi menjabat di level bawahan akan membuat nyali ciut. Tindakan ini juga sangat sering terjadi di kantor-kantor, dan merupakan salah satu bully walaupun tidak mengenai langsung si objek.


No comments: