Tuesday, July 22, 2014

Mulai Sekarang, Jangan Korek-korek Telinga Lagi

Tentu kita punya kebiasaan untuk membersihkan telinga yang kotor. Ya kotoran berwarna kekuningan di telinga sering kita bersihkan dengan Cotton Bud / pengorek kuping berbahan kapas. Tapi tahukah Anda, sebuah penelitian baru menunjukan bahwa sebaiknya kotoran yang dimaksud tersebut tidak boleh dibersihkan!

Zat berwarna kekuningan yang ada di telinga sejatinya menurut medis dinaman Cerumen, Cerumen sendiri merupakan zat yang dapat melindungi telinga kita. Nah lho… Kok bisa? Zat yang mirip lilin ini memiliki sifat antibakteri dan bekerja sebagai pelumas di telinga. Cerumen sebaiknya tidak dibersihkan karena telinga manusia dapat membersihkan sendiri. Jadi, setelah Cerumen kering, setiap gerakan rahang seperti mengunyah, mengobrol akan membantu Cerumen keluar dengan sendirinya.

Menurut Douglas Backous, MD, Ketua Komite Pendengaran dari American Academy of Otalaryngology-Head and Nech Surgery (AAO-HNSF) sekaligus direktur bedah pendengaran dan tengkorak di Swedish Neuroscience Institute, Seattle mengungkapkan bahwa keberadaan Cerumen sangat penting untuk telinga karena zat tersebut dapat menjaga saluran pendengaran tetap bersih.

Tidak hanya mengandung zat lilin yang dapat membuah telinga bersih dengan sendirinya, Cerumen juga mengandung khasiat anti-bakteri. Ketika ada bakteri, jamur atau virus yang masuk ke telinga, Cerumen dapat membuatnya terperangkap sebelum sampai ke gendang telinga kita.

Celakanya, kita mungkin punya kebiasaan untuk menjaga kebersihan telinga dengan menggunakan Cotton Bud, padahal membersihkan telinga dengan Cotton Buds sendiri dapat membuat Cerumen masuk lebih dalam lagi, bukan terdorong keluar dari teling. Selain itu, karena Cerumen yang terperangkap masuk lebih dalam mendekati gendang telinga berpotensi menyebabkan sakit dan infeksi karena Cerumen mengandung virus, bakteri serta jamur.

Selain itu, Cerumen yang terperangkap masuk ke dalam telinga juga dapat menghalangi saluran telinga dan menyebabkan kehilangan pendengaran. Jika Cerumen sering terdorong masuk ke dalam telinga karena Cotton Bud, maka kemungkinan besar gendang telinga akan pecah.

Sementara itu, menurut catatan kesehatan Amerika Serikat. Setiap tahunnya, 12 Juta warga Amerikan berobat ke dokter dengan keluhan Cerumen berlebih. Sekiat delapan juta prosedur medis dilakukan untuk menghilangkan cerumen yang terperangkap ke dalam telinga.



Jadi sebaiknya kita jangan melakukan pembersihan telinga karena ingin mengeluarkan kotoran berwarna kuning di telinga. Padahal zat berwarna kekuningan tersebut merupakan zat lilin dan antibakteri yang berkhasiat melindungi telinga dari infeksi dan iritasi.

Pembersihan telinga sendiri memamng perlu dilakukan apabila setelah pemeriksaan dokter, saat telinga mengalami gejala perubahan pendengaran terkair penimbunan Cerumen. Oleh sebab itulah, AAO-HNSF menyarankan untuk tidak memasukkan cotton bud ke dalam telinga.

Tentu Aneh memang karena kebiasaan kita untuk menjaga telinga tetap bersih rupanya merupakaan sebuah kesalahan. Namun karena organ pendengaran kita ini diciptakan Tuhan untuk membersihkannya sendiri maka kita tidak perlu mengorek-ngorek kuping lagi. Semakin kita sering mengorek telinga, tubuh kita mengeluarkan lebih banyak histamine yang sebenarnya bikin kulit iritasi dan radang.

No comments: