Mummi yang di bekukan oleh suku Inka selama 500 tahun diduga meninggal karena diidentifikasi terserang penyakit. Mummi ini mengidap penyakit seperti TBC yang ketika itu dia sedang di korbankan di sebuah gunung dengan tinggi 22.100 meter di atas permukaan laut. Peneliti menggunakan teknik baru dengan mendeteksi menggunakan bibir dan disamakan dengan pasien .
Penelitian tersebut merupakan pertamakalinya mendiagnosis penyakit dengan menggunakan objek kuno atau meneliti dari jasad manusia terdahulu. " Teknik ini membuka beberapa misteri sejarah penyakit yang dapat mematikan seperti Flu pada tahun 1918 yang banyak memakan korban.
Ini juga akan meningkatkan pemahaman kita tentang ancaman penyakit masa depan terbesar, seperti munculnya agen infeksi baru atau munculnya kembali penyakit infeksi yang dikenal," kata Corthals Angelique, peneliti dari Universitas New York, Amerika Serikat.
Mendeteksi penyakit dari kerangka kuno memang sangat menyulitkan para peneliti karena objek yang akan di teliti sudah bercampur dan sudah terkontaminasi oleh mikroba sehingga penelitian agak terurai.
Namun, penelitian kali ini bisa disebut cukup berhasil karena peneliti menemukan penyakit pada mumi tersebut. Hasilnya, ditemukan patogen dalam mumi tersebut. Deteksi patogen dalam jaringan kuno bukan merupakan hal yang baru, tapi sampai sekarang belum ditemukan: apakah agen infeksi tesebut laten atau aktif?
No comments:
Post a Comment