Para ilmuwan dari Salk Institute, University of California San Diego, University of Sydney dan Ecole Polytechnique Fédérale meneliti ulang jam biologis manusia.  Penelitian pimpinan Ronald M. Evans itu berupaya mencari jenis obat mujarab untuk masalah pada gangguan tidur dan metabolisma tubuh manusia.

Gangguan tidur dan metabolisme pada seseorang, terutama pada orang yang bekerja shift seperti unit gawat darurat dan petugas keamanan, dapat berisiko memicu sejumlah penyakit seperti diabetes dan obesitas.  Hasil penelitian yang dipublikasikan dalam jurnal Nature akhir Maret lalu itu menunjukkan hubungan antara irama sirkadian (siklus jam tubuh) dan metabolisma.

Dalam peneliatian para ilmuwan mendapati dua saklar dalam nukleus sel tikus, yaitu REV-ERBa dan REV-ERBb, yang penting untuk mempertahankan siklus tidur dan makan normal serta metabolisma nutrisi dari makanan.  "Penelitian ini mengubah pengetahuan kita tentang cara kerja irama sirkadian dan mekanisme irama ini mengatur siklus bangun dan tidur," kata Evan.

Tim peneliti Evan juga menemukan bahwa REV-ERBs mengontrol aktivitas ratusan gen yang terlibat dalam metabolisma, termasuk gen yang berfungsi dalam mengendalikan kadar lemak dan empedu.

Tikus-tikus, seperti dalam percobaan penelitian, mempunyai darah dengan kadar lemak dan gula tinggi manakala 'saklar' REV-ERBa dan REV-ERBb dalam tubuh mereka dimatikan.