Monday, June 2, 2014

Perayaan Peh Cun di Yogyakarta Ditutup dengan Ritual Mendirikan Telur


Warga Tionghoa Yogyakarta berbondong-bondong datang untuk mengikuti acara penutupan perayaan Peh Cun di Pantai Parangtritis, Bantul, dengan tradisi mendrikan telur.

Sebelum ritual dimulai, masyarakat tionghoa di pinggir pantai Parangtritis menggelar doa bersama terlebih dahulu hingga kemudian dilanjut dengan membuang beberapa persembahan/sesaji ke laut.

Dalam tradisi ini, telur hanya bisa berdiri sendiri tanpa dipegang mulai pukul 11.00 WIB sampai 13.OO WIB, tepat saat tanggal 5 bulan 5 dalam penanggalan Tionghoa. Hal ini disebabkan karena posisi bumi, bulan dan matahari berada dalam posisi sejajar, yang menyebabkan gaya tarik menarik gragitasi.

Panitia ritual, Gutama Fatoni menjelaskan, menurut kepercayaan leluhur, masyarakat yang mampu mendirikan telur dipercaya mudah dapat rejeki, dan membuktikan orangnya bersih. "Menurut kepercayaan jika mampu mendirikan telur akan rejekinya lancar,"jelanya.

Peh Cun di Yogyakartya dimeriahkan dengan berbagai lomba. Di antaranya dayung perahu naga, lomba lukis, lion dance, aeromodeling, dan fotografi, yang sudah dilakukan  beberapa hari sebelumnya.

No comments: