Thursday, May 10, 2012

Masjid Umayyah : Gabungan Persia dan Romawi


Damaskus adalah kota tertua di dunia dengan terjadinya pergantian peradaban silih berganti.  Salah satu peradaban yang paling utama dan di bawa sejak peradaban pertama di kota itu adalah Islam.  Semasa pada keturunan Umayyah ( 661-750 SM ), kota Damaskus menjadi ibu kota Isalam di dunia.  Para kalifah-khalifah Umayyah  menguasai seluruh kawasan dari mulai Spanyol sampai ke India.

Sejarah telah mencatat, masa peradaban Umayyah ini meninggalkan peninggalan-peninggalan seperti, bangunan indah, salah satu bangunan yang paling spektakuler adalah Masjid Umayyah atau juga di kenal sebagai Masjid Agung Damaskus.  Secara histori dan budaya, masjid ini berada pada pusat kota Damaskus. Masjid ini adalah sebuah tempat ibadah paling tua di Damaskus.

Masjid ini di bangun sejak empat ribu tahun yang lalu, masjid inilah memberi pengaruh bagi arsitektur seni masjid di seluruh dunia.  Dari arsitektur masjid inilah mulai mengenal dengan lengkungan, menara segi empat, dan maksurah.

Pertama kali di buat bangunan ini adalah tempat menyembah api untuk para kaum Aramia. Ketika bangsa Romawi merebut bangunan itu dan di rubah menjadi tempat persembahan untuk menyembah dewa Jupiter, tetapi ketika agama kristen berkembang pada bangsa Romawi, Kaisar Theodosius melarang atas rakyatnya untuk menyembah para dewa.  

Masjid Umayyah ini adalah campuran gaya arsitektur dari Persia dan Romawi, ukiran keramik yang khas bergaya kristiani dengan bangunan seperti gereja yang telah di ubah sebagian menjadi masjid dengan mengubah dinding masjid dengan tiles bergaya mozaik yang dibaluti ukiran sufi/ kali grafi, juga di tambahkan kubah.

Peninggalan kedua menara gereja terletak pada sisi barat dan timur, khalifah Al-Whalid yang memang dikenal memiliki selera dan kepedulian tinggi dalam rancang bangun arsitektur telah memulai tradisi membangun menara sebagai salah satu unsur khas pada masjid-masjid sekarang.

Khalifah al-Walid mempertahankan kedua menara yang bertengger di bangunan bekas gereja tersebut. Bahkan, untuk mempertegas wibawa dan kemegahan Masjid Umayyah, beliau kemudian membangun lagi sebuah menara di sisi utara pelataran masjid, yakni tepat di atas Gerbang al-Firdaus. Menara itu pun biasa disebut menara utara Masjid Umayyah.

No comments: