Thursday, April 25, 2013

Fakta Menyenangkan Konsumsi Telur, Salah Satunya Cegah Jantungan

 

Telur merupakan bahan makanan mengandung protein tinggi. Meski ada pernyataan bahwa telur buruk bagi kesehatan, penelitian terbaru menunjukkan justru bahwa telur bisa memerangi serangan jantung dan sindroma metabolik.

Beberapa studi yang disajikan dalam konferensi ilmiah Experimental Biology di Boston, Amerika Serikat menyimpulkan bahwa mengonsumsi telur bisa meningkatkan kesehatan secara keseluruhan pada seseorang yang memiliki risiko kardiovaskular dan obesitas lebih tinggi.

"Program EB tersebut memamerkan penelitian gizi mutakhir dengan menjangkau secara luas implikasi kesehatan masyarakat," kata Direktur Eksekutif Egg Nutrition Center yang mempromosikan telur atas nama AS dan produsen telur, Mitch Kanter. Seperti dikutip dari News Max Health, Jumat (26/4/2013).

Ia juga mengatakan bahwa ada beberapa studi yang menggarisbawahi peran positif telur dalam menghadapi penyakit kronis yang dihadapi saat ini. Berikut studi tersebut.

Hasil penelitian Universitas Connecticut

Studi dari University of Connecticut menemukan bahwa mengonsumsi telur harian secara keseluruhan meningkatkan HDL (kolestrol baik) pada orang dewasa yang memiliki sindroma metabolik. Yaitu, serangkaian kesehatan secara kolektif yang meningkatkan risiko sakit jantung.

Peneliti menemukan orang-orang yang mengonsumsi karbohidrat takaran rendah dan tiga telur per hari atau makanan dengan jumlah setara sebagai pengganti telur bisa memperbaiki tingkat HDL.

"Secara bersama-sama telah ditetapkan manfaat dari telur bagi HDL. Temuan itu lebih lanjut mendukung gagasan bahwa telur merupakan makanan fungsional untuk mengurangi penyakit kardiovaskular pada seseorang dengan sindrom metabolik," kata pemimpin peneliti, Catherine Andersen.

Hasil penelitian dari Universitas Missouri

Para peneliti di University of Missouri menemukan bahwa orang yang sarapan tinggi protein, termasuk telur lebih kenyang di siang hari dan tidak berlebih ketika makan.

Peneliti membandingkan seorang obesitas yang sarapan sereal dengan telur tinggi protein, dan tidak sarapan sama sekali. Ditemukan kelompok yang mengonsumsi sarapan tinggi protein rasa laparnya menurun ketika siang hari.

Hasil dari Universitas Yale

Penelitian Yale University yang melibatkan pria dan wanita dengan penyakit jantung koroner menemukan bahwa mereka yang makan telur utuh sebagai makanan diet sehari-hari tidak mengalami peningkatan total kolestrol, tekanan darah, berat badan, atau efek negatif lainnya pada kesehatan.

Itu menunjukkan telur bisa jadi bagian dari diet jantung sehat, bahkan pada orang-orang dengan penyakit kardiovaskular.

No comments: